14 Februari 2008

Dan Pak Mat Pun Berpuisi

Resah Dan Harapan

Wajah lusuh membayu bagaikan malam gelap tak berbintang
Mata pudar menatap hamparan harapan
Tiada kata tersusun indah menjelang datang
Duduk terhentak menarik nafas dihembus perlahan
Musabaqah Tilawatil Qur'an sudah pun datang
Cahaya mentari pagi membangkitkan harapan
Kokohkan persatuan sebelum sendu waktu petang
Sinar purnama dinantikan menyinari ukiran perlahan-lahan
Cahaya gemerlap lampu terbentang terang
Tersenyum indah kagum perasaan keharuan
Ukir prestasi didambakan, buah karya persatuan tertantang
Musabaqah Tilawatil Qur'an sudah pun menghadang,
Persatuan ukir kesuksesan